Asri AyuSyar'i

Rabu, 21 Desember 2011

Lagu yang Romantis fufufu...



Assalamualaikum sahabat...
akhir-akhir ini lagi demen sama lagu-lagu romantis...ehm, tentunya romantis versi suami istri dong...ya iyalah...soalnya romantisme sebelum nikah itu kan belum hala, dan kata ustadz kalo belum halal bisa-bisa Allah Murka sama kita hiii...
he he koq jadi kemana-mana sih...
oke simak aja beberapa lagu romantis ini...

Pertama kita mulai dari negeri Ginseng alias Korea...ehm, gak semua lagu/film/drama Korea itu ngajak yang jelek lho. ada juga yang baik, malahan lebih banyak yang baik ketimbang Indonesia lho he he koq keliatan banget K-Manianya hi hi. tapi bener deh, banyak yang penuh hikmah.
ini salah satunya lagu yang syahdu dan romantis abis...sekali lagi buat suami istri! di sini dilarang pacaran sebelum nikah!!! hidup menikah! he he...
ah, dari pada ngalor ngidul simak aja deh...





Liric Marry Me/Marry You

Title: Marry Me/Marry You
Lyrics: Kim HyunJoong김현중, Kim ChangRak김창락
Composer: Steven Lee, Yannis Constantinou, Kim Bergseth

Romanization
gwaenhi useumina
gwaenhi haengbokhaejyeo
pogeunhae i modeunge hyanggirowo
imi ne moksorin
naege jumun gata
gamsahae ireon neukkim cheoeumiya
amu mal haji malgo nal ana jullaeyo
nae mameul badajwoyo

maeil achim nuneul tteo
moningkeopireul masigo
kkumman gateun gibun Yeah (ye)
maeum uljeokhan naren
nal anajuneun
I Promise That Moment I Swear (isunganeul maengsehae)
geureon sarangi dwae jullaeyo
geudael wihan Love Song (sarangui norae)

jeongmal moreuneunji
nunchiga eomneunji
aetaneun nae mameun aneun geonji
nae mam ojik neonde
neoneun ttan saramman
mollado nae mameul neomu molla
amu mal haji malgo kiseuhae jullaeyo
nae sarang badajwoyo

maeil achim nuneul tteo
moningkeopireul masigo
kkumman gateun gibun Yeah (ye)
maeum uljeokhan naren
nal anajuneun
I Promise That Moment I Swear (isunganeul maengsehae)
geureon sarangi dwae jullaeyo
geudael wihan Love (sarang)

pyeongsaengeul byeonhaji anheul
yeongwoneul yaksokhalgeyo
duppyam ppalgaejin geudael
sujubeo sugin gogae
geudael yeongwonhi saranghaeyo

maeil gateun chimdaee
maeil gateun kkumkkugo Yeah (ye)
dalkomhan neowaui kiseu
naman saranghae jwoyo
na yaksok halgeyo
I Promise That Moment I Swear (isunganeul maengsehae)
ireon nae mameul badajwoyo
geudael wihan Love Song (sarangui norae)
neoreul wihan Love Song (sarangui norae)


English Translation
I laugh for no reason
I get happy for no reason
It’s so soft – everything is aromatic
Your voice is already like a spell cast on me
I thank you – it’s the first I felt like this
Don’t say anything and please hug me
Please accept my heart

Every morning I open my eyes
And drink the morning coffee
It feels just like a dream
On days I feel blue, you hold me
I promise that moment I swear (I swear on this moment)
Will you be that kind of love to me?
This is a love song for you (love song)

Whether you really don’t know
Or you just can’t catch it
Or if you know how much my heart is burning
My heart is only you
But you only look at other people
You don’t know how I feel so much
Don’t say anything and please kiss me
Please accept my love

Every morning I open my eyes
And drink the morning coffee
It feels just like a dream
On days I feel blue, you hold me
I promise that moment I swear (I swear on this moment)
Will you be that kind of love to me?
This is love is for you (love)

I promise that I’ll never change
I promise you eternity
Your two cheeks blush
You shyly lower your head
I will love you forever

Every day in the same bed
Every day dreaming the same dreams yeah
A sweet kiss with you
Please only love me
I will promise you
I Promise That Moment I Swear (I swear on this moment)
Please accept my heart
This is a love song for you (love song)
This is a love song for you (love song)

Rabu, 26 Oktober 2011

Buku Keduaku ^^




Alhamdulillah, akhirnya buku kedua sudah terbit.
Judulnya "Buku Asyik Si Cewek Cantik"
Isinya tentang bagaimana menjadi cewek yang cantik yang sehat, syar'i, mudah dan yang pasti murah. plus ada beberapa tips kerumahtanggaan. Pokoknya dijamin oke punya ^^ (iklan dong!)
Harganya pun cuma Rp. 25.000. Murah bukan? Untuk buku yang sekeren (halah he he) ini, harga segitu pas di kantong. Ayo buruan pesan ^^
bisa call me on: 085725093121

Senin, 17 Oktober 2011

Momen-momen Kehangatan Bersama Keluarga

Keluarga adalah hadiah terindah yang Allah anugerahkan kepada setiap manusia. sehebat apa pun manusia, dia tetap memerlukan keluarga demi menghangatkan hatinya dan menceriakan kehidupannya.
berikut beberapa Momen Istimewa Bersama Keluarga Tercinta.


Main Kembang Api Bareng 15 Keponakan
Wuiiih Seruuuuuu dan rameeee!!!!




Silaturahim ke rumah kakak pertama dari 7 bersaudara
7 bersaudara dengan 15 anak. ck ck ck




Bapak dan Ibu yang sangat kami sayangi
Semoga Allah senantiasa melindungi keduanya



Abang Choi yang Ganteng!!! ayo semangat!! kita silaturahim ke tempat Budhe di atas gunung!!!



Lagi silaturahim keluarga besar Sumopawiro




Me n My Beloved Hubby
Lagi makan bakso dan jus (tapi gak keliatan ya ^^)





Melihat Matahari Terbenam di Persawahan Pada Suatu Sore yang Panas ^^

Minggu, 25 September 2011

Akhir Pekan yang Padat...Fiuuuuh!!!



meski capek tetap semangat ya, Bang!!!!

Sabtu Ahad biasanya memang menjadi hari keluarga. Di mana setelah dari Senin-Jumat kita sibuk bekerja, maka pada Sabtu-Ahad itu adalah waktu untuk keluarga. Ehmmm, sebenarnya berbagai hal pernah terbayangkan dalam benak, bahwa setelah menikah maka Sabtu-Ahad akan menjadi waktu-waktu yang menyenangkan. Kita bisa jalan-jalan, belanja, silaturahim ke kampung (mudik) atau minimal bisa seharian istirahat di rumah. Waaaah, pokoknya ngebayanginnya aja udah seneng ^^
Tapi tampaknya bayangan indah itu tidak mudah untuk mendapatkannya. Maksud saya sekedar mendapatkan Sabtu-Ahad yang free dari berbagai aktivitas di luar rumah adalah hal yang ”cukup” sulit saya dapatkan. Ini bukannya sok sibuk, tapi emang sibuk he he. Hampir setiap pekan, dua hari yang ”manis” itu terisi dengan berbagai kegiatan yang padat. Mulai dari seminar, pelatihan, pernikahan, jadwal promosi kantor, pengajian, de el el deh!
Seperti akhir pekan kemarin. Saya dan suami hampir tidak bisa memiliki waktu istirahat kecuali pas bobo’ malam. Itu pun sudah hampir tengah malam T_T
Biar lebih jelas, akan saya urai satu per satu kegiatan saya akhir pekan ini. Cekidot!!!
Dimulai pada Sabtu pagi yang cerah, saat udara masih segar dan burung-burung di pohon cemara belakang rumah mulai berkicau. Saya sudah cantik dengan kerudung pink kesayangan dan menunggu adik ipar mengantar saya ke FE UNS. Pagi itu saya akan jadi juri Olimpiade Agama Islam di FE UNS bersama Bapak Drs Utomo, Pembina UKMI UNS. Singkat cerita acara ini dari pagi sampe sore, dan saya juga harus standby selama waktu itu.

Bersama para juara (MAN I Putri, SMA N 3 Solo, MAN I Putra)

Selesai acara saya dijemput suami dan sampai di rumah hampir setengah lima sore. Maksud hati pengen istirahat sebentar, eeee...ponakan datang dan mulai ngajak bermain. Ya udah akhirnya gak jadi istirahat.





Keponakanku, Ayla, suka sekali dengan bonekaku yang namanya Pinki Bear ^^

Sehabis sholat Maghrib, saya datang ke rumah tetangga yang lagi ada hajatan. Yaa, sebagai warga negara yang baik ^^ dan muslim yang baik juga, saya bantu-bantu nyiapin makanan dan snack segala macemnya. Pokoknya pekerjaan emak-emak banget deh. Saya bela-belain bantuin tetangga itu sampe malem banget, soalnya esok harinya saya tidak bisa bantu lagi. Maklum agenda yang lain sudah menanti ^^.
***
Pagi harinya. Minggu pagi yang indah...
Saya sudah siap dengan gamis hijau dan kerudung daun saya...persis seperti pohon ^^. Setelah mengantarkan suami ke agenda organisasinya (Kriya Mandiri), saya meluncur ke tepi barat Solo nun jauh di daerha UMS. Rencananya hari itu FLP Soloraya akan ada agenda Halal bi Halal. Meski pake acara kesasar, tapi hati ini senang melihat teman-teman FLP yang pada semangat. Chayo!!!



sama panitia disuruh kasih sambutan...jiaaah!



di mana-mana tetap sama...wanita lebih banyak ^^

Halal bi Halal berlangsung hingga siang hari. Acara selanjutnya saya meluncur untuk segera melingkar dengan adik-adik pengajian. Wuiiiiih, berhubung saat itu bertepatan dengan terjadinya Bom di gereja Kepunton tak jauh dari SMA mereka, akhirnya liqo pada kesempatan itu kita mendiskusikan tentang permasalahan jihad dan sikap seorang muslim terhadap jihad. Hal ini upaya meluruskan pemahaman tentang jihad kepada adik2.
Acara selesai saat adzan Asar terdengar...
Saya tidak langsung pulang ke rumah, meski badan sudah terasa ”aneh” ^^. Bakda Asar gantian melingkar dengan adik-adik pengajian yang lainnya. Liqo diisi dengan motivasi membuat karya dan prestasi. Mereka diminta membuat plan atau rencana masa depan mereka.
Tak terasa adzan Maghrib berkumandang. Segera kami mengakhiri sesi lingkaran pekan ini, dan berjanji akan bersua lagi pekan depan. Chayo!!!
***
Sampai di rumah jam menunjukkan pukul 18.45. Setelah bersih-bersih diri kami keluar lagi mencari makan malam. Pengennya makan enak, eeeee...ternyata kami malah dapat daging yang udah gak seger alias dimasak berkali-kali, trus sambelnya juga gitu, gorengannya juga gitu. Hueeeek...jujur rasanya pengen muntah saat itu. Kyaaa...belum makan banyak tapi perut malah sudah terasa penuh karena mual. Tapi demi menghargai penjualnya kami makan sedikit dan kemudian segera ngacir.
Sampai di rumah suami langsung tidur pulas...kasian my hubby itu...udah kecapekan, perut laper lagi (huuuu huuuu kadang kepikiran, koq saya belum bisa jadi istri yang baik ya hiks hiks).
Saya sendiri tidak bisa langsung tidur. Setiap saya kecapekan banget saya justru insomia alias gak bisa-bisa tidur. Alhasil saya utak-utik cari kesibukan sendiri. Setelah bosan, saya akhirnya lihat tivi, berharap ada film bagus yang bisa saya tonton. Waaah, syukur banget di Global TV ada film tentang alien. Akhirnya kutonton film itu sendirian sampai selesai, jam 12 malam!
Setelah itu kupaksa mataku tidur. Dan Zzzz...zzz....zzz....zzz. Bangun-bangun kulirik kalender....kyaaaaaa....this is Monday, As!!! Saatnya kerja lagi!!!! Meski badan pegal-pegal tapi harus tetap semangat!!! Chayo!!!!

Rabu, 27 Juli 2011

Arti Dirimu Sahabat


Sepasang Kaki tegak disinari mentari pagi
Ia melangkah gagah menyambut asa di depan mata
Tak dihiraukan kerikil tajam dan tebing curam
Hatinya menyala, ibarat api yang menari ditiup angin

Sepasang Kaki terus berjalan
Ibarat waktu yang tiada pernah sekalipun duduk diam
Hatinya membulat tekadnya tertambat
”Dunia akan bersinar!” itu katanya

Muharam berganti Muharam, hingga Ramadhan berkali-kali datang
Sepasang Kaki mulai mendua
Bukan! Bukan karena ingin mendua
Hanya mulai lelah bersitegak di kedua kakinya

Sepasang Mata mulai bersuara...mendemo kedua kakinya
Ia bahkan menyuarakan opsi tidak percaya dan menuntut ”Pengadilan” menghukumnya
Begitu saja capek!” katanya.
”Memalukan!” lanjutnya

Sepasang Kaki meradang mendengarnya
Ia mendongak dan mengacungkan telunjuknya
”Apa kamu menutup mata dengan realita?”
Sepasang Kaki jengah melanjutkan langkah

Sepasang Mata menyapu sekitarnya
Matanya bersiborok dengan tebing curam, terjal dan berkerikil tajam
Dilihatnya kanan, kiri, depan, belakang
Semua kosong. Tak ada sesiapa pun di dekatnya

Sedetik kemudian matanya menunduk menatap Sepasang Kaki
”Kau benar, aku terlampau memuja idealita,”
Sepasang Mata mulai berair
Sepasang Kaki kini berbaring di tanah.

”Kau benar, ternyata hanya ada kita berdua,” lanjut Sepasang Mata
”Kau salah, di sini hanya ada kita saja,” kata Sepasang Kaki.
Sepasang Mata tak lagi bisa membendung derasnya air
Sepasang Kaki terdiam saja

Mendung hampir menghitam saat bumi bergetar oleh derap kaki-kaki
Angin sendu hampir berkesiur saat sunyi berganti riuh si penyemangat
”Kami ada bersamamu,” Sepasang Tangan terulur, seulas senyum tersungging
Sepasang Mata kini tak berair, Sepasang Kaki tegak kembali

***8***

”Perumpamaan kaum mukminin dlm kecintaan dan kasih sayang mereka adalah bagaikan satu jasad. Jika satu anggota tubuh merasa sakit, maka anggota tubuh yg lain juga merasakannya dengan perasaan demam dan terjaga (tidak bisa tidur)” (H.R Muslim)

Selasa, 05 Juli 2011

Ini Dia Karakter Manusia Menyebalkan!!! (versiku he he)



lagi sebaaaaaal...!!!!

langsung aja...aku tahu di dunia ini hidup berbagai macam manusia dengan berbagai karakternya...yang mana tidak semua karakter itu cocok dengan kita...bahkan bisa jadi ada karakter manusia yang betul-betul bikin keki alias menyebalkan tadi...dan aku sering menemukan itu...di kantor, di organisasi, di kampus dan sekolahku dulu...dan di banyak tempat lainnya...

apa aja sih karakter-karakter yang begitu menyebalkan bagiku:
1. skeptis: adalah sebuah sifat manusia yang sukanya ragu atau tidak percaya dengan orang lain. biasanya ditunjukkan dengan sikap sinis yang berlebihan.
2. pesimis: adalah sebuah sifat manusia yang berpandangan selalu tidak ada harapan. orangnya mudah putus asa, dan biasanya ditunjukkan dengan sikap gojak-gajek/ tidak mantap dalam melangkah.
3. rendah diri: adalah sebuah sifat manusia yang selalu merasa rendah, tak berguna, lemah, dan memandang orang lain lebih baik, lebih beruntung dan dirinya adalah manusia yang malang. bisanya disebut dengan inferiority complex.
4. over confident: adalah sebuah sifat manusia yang selalu merasa dirinya hebat dan sempurna. sehingga biasanya orang seperti ini tidak melihat kekurangan dan kelemahan dirinya.
5. sarkastis: adalah sebuah sifat manusia yang selalu memandang orang lain salah, yang biasanya ditunjukkan dengan selalu mengatakan hal-hal yang sarkasme atau kasar kepada orang lain.
6. muka dua: bukan berarti mukanya benar-benar dua...ini hanya istilah untuk manusia yang punya sifat yang tidak konsisten dan biasanya diikuti dengan sifat penjilat. di saat dengan A dia bermanis muka, di saat dengan B maka dia menjelek-jelekkan si A.
7. Over cuek: adalah sebuah sifat manusia yang tidak peduli dengan orang lain. terlalu easy going, dalam artian tidak peduli dengan berbagai keadaan di sekitarnya.
8. individualistis: adalah sebuah sifat manusia yang lebih mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan urusan orang lain. biasanya ditunjukkan dengan sikap tidak peka atau tidak punya empati dengan masalah orang lain.
9. pembohong: adalah sebuah sifat manusia yang tidak jujur dalam berbuat atau berkata. biasanya selalu mencari-cari alasan bila berbohong.
10. pengomel dan pengeluh: ini berbeda dengan cerewet ya...karena cerewet belum tentu menggangu orang lain. tapi kalau pengomel dan pengeluh itu sudah pasti mengganggu. bikin dunia terasa sesak dan berisik dengan ucapan-ucapannya yang memekakkan telinga.

sebenarnya masih banyak sifat atau karakter yang menyebalkan...tapi tidak akan saya tulis semuanya, soalnya buaaaanyak sekali ^^

intinya bagaimana seharusnya sikap kita menghadapi manusia dengan karakter-karakter yang menyebalkan itu? jawabannya adalah kita musti bersabar...ya, klasik memang, apalagi kata itu mudah diucapkan tapi sulit dilakukan...tapi kalau kita memaksa menggunakan jalan perlawanan dalam menghadapi manusia-manusia menyebalkan kayak gitu, alhasil, kitanya capek fisik dan hati, sedangkan manusia menyebalkan itu belum tentu sadar...malah biasanya tambah naik derajat menyebalkannya...nah, repot kan?

makanya bila kita menghadapi manusia menyebalkan macam itu, anggap saja kita sedang diuji...santai saja...saat dia mengomel, memaki, bicara kasar, dan sebagainya, pakai aja prinsip "masuk telinga kanan, keluar telinga kiri" atau yang lebih ekstrim "gak usah pake telinga" alias cuekin aja. toh kalau capek berkicau, manusia menyebalkan itu bakalan diem juga...he he sadis ya...

selain itu bila mempunyai kelapangan hati yang lebih, ada baiknya kita memberi nasehat si manusia menyebalkan itu. mengingatkan bahwa sifat-sifatnya tidak disukai oleh seluruh penduduk di muka bumi ini. tapi itu kalau kita mempunyai kelapangan hati berlebih. jika tidak, lebih baik menghindari konflik aja alias dicuekin...

huaaaaah...lega setelah menuliskan ini. asli! kebetean hilang, pikiran tenang, dan emosi terkontrol (sobat pembaca tidak usah repot-repot mencari tau, apa yang sebenarnya melandasi tulisan ini, tapi kalau mau repot sih gak masalah he he)

Minggu, 03 Juli 2011

curhat aja...fufufu


Hari Minggu adalah hari libur. Ya, mungkin itu bagi sebagian besar orang, tapi tidak bagi saya. Hari Minggu justru hari yang padat dan melelahkan. Hampir setiap minggu pasti ada jadwal acara. Seminar kah, pengajian kah, diskusi kah, atau minimal (tapi ini yang paling sering)menghadiri pernikahan (walimahan)teman atau saudara. Emang, nikah itu musiman layaknya buah-buahan, ada musimnya. Biasanya sih musim nikah di bulan-bulan mei-agustus (sebelum bulan Ramadhan), alhasil setiap hari Minggu pasti ada orang yang nikah he he.Tapi saya tidak akan ngomongin soal pernikahan. Kali ini saya hanya ingin ngomongin (mungkin lebih tepatnya curhat kali ya...)tentang hari Minggu kemarin yang luar biasa padat dan melelahkan.
Ceritanya nih, kakak dari suami alias kakak ipar datang dari Jakarta bersama istri dan anaknya. Minggu pagi rumah sudah pada ramai, saya pun sudah bersiap untuk pergi. hari itu saya jadwal jaga stand bookfair. Tapi sebelumnya saya mampir dulu ke acara suami (organisasi yang suami ketuai sedang ada diskusi dengan anggota DPRD). Kemudian sekitar jam 10-an aku berangkat ke bookfair sambil nenteng 4 rim pamflet dan katalog (aslinya yang nenteng suami he he...ini sekedar untuk mendramatisasi). sampai di stand langsung saya bersiap membagikan katalog ke para pengunjung yang datang.
Selesai dari bagi-bagi katalog, saya menuju stand lagi dan segera menggantikan penjaganya (kasian kan kalo dia duduk terus, jadi aku gantiin duduk, dia berdiri dan gantian muter...lho...he he). Selepas dhuhur aku segera mencari makan siang yang ya apyuuuuun luaaaamanya pelayanannya....bikin bete. padahal cuman pesen nasi sop aja sampai lebih dari 20 menit baru dilayani, padahal gak ramai juga warungnya ehmmmmm....kudu sabar nih! akhirnya begitu makanan sudah datang, langsung deh kulahap, soalnya selain aku juga kelaparan, aku juga harus segera menjadi moderator! Setelah selesai makan, aku langsung berlari menuju panggung utama. fyi, siang itu aku bertugas jadi moderator bedah novelnya mbak Deasylawati "The Prince of Korea". heu heu heu...bete deh, ternyata belum pada datang pembicara dan panitianya, padahal aku bela-belain gak ngehabisin lunch-ku >:<, tapi gak papalah...sesekali diet biar tubuh bisa jadi langsing he he.
Acara bedah novel selesai asar, sehabis itu aku masih ribut dengan ini itu segala tetek bengek bookfair. Setelah benar-benar ada pengganti, saya langsung cabut untuk sholat asar dan colut ke acara FLP Tepi Barat. meski harus naik bis, akhirnya bisa juga ngisi di FLP Tepi Barat....fiuuuuh...
Tak cukup sampai di situ perjuanganku untuk mengalahkan hari itu. hpku lowbat sehingga gak bisa dihubungi siapapun, termasuk suamiku. Akhirnya terjadilah miskom antara aku sama beliau. Beliau menjemputku ke bookfair, tapi karena tidak menemukanku di sana dan tidak juga bisa menghubungiku, akhirnya beliau pulang ke rumah. Aku baru tahu setelah hp-ku nyala lagi. Akhirnya kuputuskan untuk pulang naik bis aja, dan meminta suamiku untuk menjemput di tempat pemberhentian bus.
Dalam perjalanan pulang aku berharap aku bisa langsung tidur begitu sampai di rumah Tapi olalaaa...aku lupa, kakak iparku plus keluarganya kan ada di rumah, otomatis gak mungkin aku langsung tidur. Jadilah aku menemani mereka ngobrol ngalor-ngidul sambil menaham mata yang tinggal 1 watt V_V...
Akhirnya karena tidak tahan lagi, pukul 21.00 aku pamit untuk tidur...terserah deh, aku udah gak tahan...heuheuheu...dan malam itu aku benar-benar tidur seperti orang mati (saking lelapnya). Dan baru aku terbangun saat alarm hp-ku menyala pada pukul 03.30 pagi...
Lalu, aktivitas hari ini pun dimulai...mulai kerja lagi...mulai capek lagi...mulai bergulat lagi dengan stress he he...
Oh hari libur...kapankah kamu akan mengunjungiku????

Senin, 27 Juni 2011

Kau Lebih Dari Indah


Assalamualaikum...
Annyeong Haseyo!!! pagi yang Indah ya...langit benar-benar biru! fu fu fu! pagi ini seneng banget, soalnya bisa dianterin ke kantor sama my prince. kyaaa....benar-benar kesempatan langka yang musti kusyukuri. hah, as you know...jarang banget aku bisa dianterin doi. secara doi juaaaaarang liburnya, masih mending sih ketimbang aku yang hampir gak ada libur kecuali sabtu minggu. itu juga lebih seringnya gak libur alias banyak kerjaan...fufufu siapa suruh sok sibuk As! ^^
but anyway, seperti yang udah kuungkapin di atas...pagi ini emang spesial. my prince yang baik hati bela-belain masakin air panas buat mandi aku he he, soalnya aku emang lagi masuk angin, jadi gak kuat dong pake air dingin. setelah berkemas, ternyata doi udah nyipain sarapan juga...alias beliin buryam (bubur ayam) kesukaanku...kyaaa...senengnya! tau aja kalau aku nih lapar banget, secara tadi malam gak makan malam ^^. habis itu dianter deh aku ke kantorku...brmmm...brmmm...lets go!
yah, my lovely husband emang ruaaaaar biasaaa! ruaaar biasa baiknya, ruaaaar biasa sayangnya dan yang paling oke nih ruaaar biasa sabarnya ngadepin aku yang cerewet, bawel, tukang ngambek, manja de el el. ehmmm, emang Allah Maha Adil, menjodohkan seorang manusia dengan manusia lain yang bisa saling menutupi kekurangan masing-masing dan saling melengkapi dengan kelebihan masing-masing. ehmm...subhanallah!
begitulah kisahku hari ini...indah sekali...dan tentunya terbawa sampai ke mana-mana. saat temen-temen kantor datang dengan muka tertekuk dan wajah cemberut...i dont mind...aku selalu merasa bahagia...karena my prince selalu membawa sinar bahagia itu. gomawo yobho! saranghaeyo nae nampyeon!
ehmm...aku nyanyikan sepotong lagu buat Abang,ya! mumpung suaraku lagi bagus-bagusnya... cekidot!
lagu pertama berjudul "Honey" dari KARA...(My prince sering banget dengar lagu ini, soalnya aku sering konser di kamar he he)

cek sound...cek sound...

"namanui honey honey honey
dorasoya honey honey honey
onjena neneul hanamanun wonhago inneunde
oh baby honey honey honey
nae mame honey honey honey
gonjena neul hanamaneun barago itjanana"

plok plok plok (bagus ya suaraku...^^)

lagu selanjutnya ini lebih Indonesia banget...sebenarnya aku gak terlalu suka sama penyanyinya (upsss...semoga penyanyinya gak liat blog-ku he he) tapi karena lagunya yaaaa baguslah, so aku nyanyiin aja.... lagunya berjudul "Kau Lebih Dari Indah" penyanyinya Nikita Willy....so,cekidot!

"Bagaimana caranya agar kamu tahu bahwa
kau lebih dari indah, di dalam hati ini
lewat lagu ini, aku ingin kau mengerti
aku sayang kamu, kuingin bersamamu..."

cia cia cia...mavlous...mavlous...mavlous...
suaraku emang keren ya (narsis he he). sebenarnya pantes kali ya kalo aku jadi membernya KARA...ehmm, secara suaraku gak kalah sama mereka...lho lho koq ngelantur....udah ahhh...hari ini cukup sampai di sini...udah siang,,,saatnya makan siang...
gamsa hamnida! wassalam...

Akhirnya Cerpenku Dimuat di Joglosemar!!! ^^


assalamu'alaikum...
sobatku...untuk kali ini aku gak akan berbicara tentang misuaku alias suamiku alias my lovely hubby ^^...
ya kali ini aku akan bercerita tentang cerpenku yang dimuat di sebuah harian Jawa Tengah, yaitu Joglosemar. Cerpen ini berjudul "Asa Mira" yang mengisahkan tentang kisah para TKW di Arab Saudi. actually, ni cerpen udah cukup lama aku tulis. ya sekitar dua bulanan yang lalu. saat itu aku mengikuti lomba menulis cerpen untuk sebuah komunitas para TKW gitu deh. tapi karena gak menang akhirnya cerpen itu aku simen di kompi terus.
sampai kemudian muncul kasus TKW Indonesia yang bernama Ruyati yang dihukum pancung di Arab Saudi, di mana kisah Ruyati mendapat banyak kecaman oleh bangsa Indonesia. Saat itulah aku teringat dengan salah satu cerpenku yang kini teronggok di kompi kantor. lalu segera aku copy file itu dan kemudian aku bantai di lepiku ini. dalam semalam aku sudah membantai dua cerpen, dan hasilnya alhamdulillah satunya udah dimuat. ya si "Asa Mira" itu ^^.
sedangkan cerpen selanjutnya judulnya sssttt...masih rahasia he he...kini sudah berada di tangan seorang editor sebuah harian. ya ya ya aku sih tinggal tunggu jawaban aja he he.
tapi bukan calon penulis yang hebat, jika setelah karya yang satu jadi dia hanya menunggu dan tidak menghasilkan karya yang lain. makanya aku langsung cari ide apa lagi yang bisa kubuat tulisan. ehmmm...sempet sih aku kepikiran ma prince-ku, kayaknya muka innocent doi bisa kujadikan ide tulisan he he. tapi koq ya nepotisme banget sih ^^ akhirnya niat itu kuurungkan...ya, untuk saat ini lah. karena suatu saat, aku rasa my prince emang cocok untuk jadi peran utama dalam kisah-kisah tulisanku. why not!
ide tulisanku selanjutnya ternyata justru datang tak terduga. ceritanya nih, aku dan my lovely hubby barusan pulang dari kantor. seperti biasa kami melewati jalanan ramai di dekat Pasar Gede,tak sengaja mataku tertuju pada sebuah restoran di pojok jalan. dari nama restoran itu terlihat bahwa restoran itu restoran cina...tapi anehnya, nih restoran dijaga sama seorang simbah yang udah uzur alias sepuh gitu loh! dan ni simbah, asli jawa alias pribumi, bukan warga keturunan tionghoa. keanehan kedua adalah ni restoran sepi banget...setiap kali lewat belum pernah aku melihat ada pelanggannya. tapi ya itu, selalu buka...gak pernah tutup. dan simbah tua asli pribumi itu gak pernah absen duduk di depan restoran menunggu pembeli datang. nah loh!
begitulah...dan ide itu aku tuangkan dalam sebuah cerpen. apakah judulya? ehmmm....rahasia dong! tunggu tanggal mainnya ya ^^
oke wassalamu'alaikum!!!

kalo mau tau cerpen "Asa Mira" silakan klik www.joglosemar.com. cari rubrik mingguan trus klik sub rubrik "budaya". silakan baca! ^^

Minggu, 19 Juni 2011

Bang Thoyib



Bang Thoyib, Bang Thoyib lama tak pulang-pulang
Anakmu-anakmu panggil-panggil namamu.

Masih ingat dengan lagu dangdut itu? Lagu yang menggambarkan seorang suami yang tidak pernah pulang-pulang, bahkan selama tiga kali puasa tiga kali lebaran...wuihh...suami yang aneh he he...
Ngomong-ngomong tentang Bang Thoyib juga, saya pernah mendengar seorang Ustadz yang bercerita tentang dirinya yang pernah disebut Bang Thoyib, bukan oleh istri beliau, tapi justru oleh anak beliau. Ceritanya sang Ustadz memang sering pergi untuk urusan dakwah. Ya, meski perginya tidak selama Bang Thoyib yang tiga kali puasa tiga kali lebaran. Tapi si anak ternyata merasa bahwa sang ayah sering pergi dan jarang pulang! Waduuh!
Hal seperti ini pasti juga pernah dialami oleh banyak ustadz atau orang-orang yang mendedikasikan dirinya di Jalan Allah SWT. Tak terkecuali suamiku he he. Suamiku ini meski nama aslinya bukan Bang Thoyib, tapi sesekali cocok deh dipanggil Bang Thoyib . Pasalnya suamiku ini juga sering pergi untuk urusan organisasi dan pekerjaannya. Rapat ini, rapat itu, pengajian ini, pengajian itu, training ini, training itu, belum lagi pekerjaan kantor yang bejibun. Beuh!
Sebenarnya saya paham sekali dengan aktifitas suami yang super padat itu. Karena sedikit banyak saya juga terlibat dengan aktifitas serupa, ya, meski tidak sebanyak beliau. Saya pun paham, karena sebelum menikah, kami juga sudah saling mengetahui aktifitas masing-masing, dan bersepakat untuk saling mendukung aktifitas itu.
Tapi setelah menikah, dan semakin ke sini...kadang merasa resah juga dengan hal itu. Ada rasa sepi saat ditinggal suami rapat atau acara di luar yang mengharuskan suami pulang larut malam atau bahkan sampai menginap. Ehmmm, kalo sudah begini, maka lepi selalu menjadi teman yang menghibur. Kadang protes juga sih, saya bilang, “Bang! Kenapa kita gak bisa seperti pasangan suami istri yang lain. Bisa sering makan malam bersama, malam mingguan, menghabiskan akhir pekan bersama, liburan ke luar kota seminggu full. sedangkan kita, jangankan liburan, bisa seharian berdua di rumah saja itu sudah luar biasa mahalnya...hiks hiks.”
Dan seperti biasa, setiap mendengar protes seperti itu, suami selalu memberi nasehat untuk bisa sabar. Katanya, “Beginilah, kalau kita dulu sudah sepakat menikah, berarti kita sama-sama tahu konsekuensinya bahwa kita berdua memang akan disibukkan dengan berbagai urusan dakwah. jadi Neng harus sabar ya.” Coba, bagaimana saya tidak melting kalo suami sudah bicara bijak kayak gini he he (lebay). Tapi iya lho, suami selalu bisa menenangkan kalo saya sedang meledak-ledak, soalnya jawabannya emang logis sih.
Dan kerennya, suamiku gak cuman bijak di perkataan aja. Biasanya begitu aku protes tentang minimnya waktu bersama, suami langsung memberikan surprised yang bikin saya terkejut. Ya iyalah, namanya juga surprised he he. Ada-ada saja surprisednya...kadang tiba-tiba mengajak makan malam di luar (stilah saya nge-date he he), kadang membelikan es krim, kadang membawakan jus jambu biji, dan yang terakhir ini yang paling sering (padahal sebenarnya saya tuh sukanya jus mangga atau sirsak, tapi seringnya malah membawakan jus jambu. Fufufu...heran deh!) Tapi by the way, saya senang dengan surprised-surprised itu...rasanya tersandung eh maksudnya tersanjung begitu he he.
Kembali ke topik. Sebenarnya hal yang wajar, ketika istri atau anak kita kadang protes dengan minimnya kehadiran kita di sisi mereka. karena pasangan dan anak-anak kita tentu juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita. Jujur, saya sendiri sering tidak tenang kalau suami pergi hingga larut malam atau sampai menginap. Selalu saja ada yang saya khawatirkan, misalnya bagaimana perjalanan pulangnya, selamat atau tidak, kedinginan atau tidak. Terus kalau menginap di luar rumah sering terpikir bagaimana makannya, bagaimana tidurnya, banyak nyamuk ato tidak he he sok perhatian ye?! Dan kalau udah begini biasanya mau tidur juga gak tenang (halah lebay he he).
Ada juga hal lain yang sering membuat para istri resah kalau suaminya pergi lama, yaitu godaan yang dahsyat di luar sana. Dan repotnya, ini yang paling bikin para istri bete ketimbang beberapa alasan di atas lainnya. Tapi saya sih tidak seperti itu. Suer! Saya biasa saja kalau masalah itu, soalnya yakin banget suami bakalan setia dunia akhirat (amiin). Soalnya mukanya innocent banget, dan gak ada tampang gak setia he he. Ya, paling-paling kalau pulang telat saya miscal-miscal, trus telpon dan sms, “lagi di mana? Dengan siapa? Sekarang berbuat apa?” he he (teteup).
Tapi di sisi lain, sebenarnya bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan saat pasangan kita (suami atau istri) sibuk dengan aktifitas, asalkan aktifitas itu bermanfaat untuk banyak orang. Karena meskipun pasangan kita itu milik kita, mereka juga milik umat. Umat juga membutuhkan peran dan potensi dari pasangan kita tersebut. Asalkan sejak awal terjalin komunikasi yang seimbang antara suami istri tentang peran dan tugasnya, tentang berbagai aktifitasnya baik di dalam maupun di luar rumah, dan berusaha menyeimbangkan keduanya, maka keluarga tersebut akan bisa menjadi keluarga yang harmonis.
Nah, dari situlah kita bisa memaknai, bahwa pernikahan akhirnya harus mampu mewujudkan sebuah keluarga yang bahagia sekaligus memberi kebaikan kepada masyarakat. Keluarga yang mampu bersama-sama dengan anggota masyarakat lainnya untuk membangun sebuah negara yang adil, makmur dan tunduk kepada ketentuan Tuhan Yang Maha Esa.

* coretan semalam...saat suami sudah tertidur lelap, sedangkan aku masih saja insomnia...fufufu...
** coretan ini benar-benar karangan pribadi saya, jika ada kesamaan nama, karakter, waktu dan tempat kejadian. Sungguh! Itu benar-benar tidak saya sengaja. Sungguh! ^^

Senin, 13 Juni 2011

Aku dan Laki-laki Berkopiah Itu




Solo, 13 Juni 2011
Bismillah…
Pagi ini aku terbangun dengan kepala pening (maklum, beberapa hari ini aku memang sedang drop). Aku melihat sosok yang sedang tersenyum hangat yang sedang duduk di sebelahku, lengkap dengan sarung dan kopiah tersayangnya. Aku melihat jam HP, masih jam 03.51. “Sudah sholat?” tanyaku. Ia mengiyakan. Aku tersenyum, seketika pening di kepalaku menguar sedikit demi sedikit. Alhamdulillah Ya Rabb, Engkau memberiku hadiah seorang Imam yang Shalih.
Aku pun kembali merebahkan tubuh (maklum aku sedang tidak boleh sholat he he). “Dingin ya?” ia bertanya sambil membenarkan letak selimut. Aku mengangguk pelan. Hawa desa yang dingin memang membuat orang malas untuk bangun, apalagi untuk aku yang mulai terbiasa hidup di lingkungan yang berhawa panas. Laki-laki berkopiah itu menepuk-nepuk punggungku, nyaman, aku memang sangat suka dengan hal itu (bahkan sering aku tidak bisa tidur sebelum ia menepuk-nepuk punggungku). Tak lama kemudian aku sudah kembali terlelap, namun masih kudengar sayup-sayup suara laki-laki berkopiah itu bercengkrama dengan suara ayahku. Tampaknya mereka menunggu waktu Subuh tiba.
Aku benar-benar terbangun saat laki-laki berkopiah itu sudah pulang dari sholat Subuh di masjid. Masih memerlukan waktu cukup lama bagiku untuk beradaptasi dengan hawa dingin pagi ini. Aku heran dengan diriku, desa ini adalah tempat kelahiranku, dan rumah ini adalah rumah aku dibesarkan. Tapi aku masih saja belum bisa beradaptasi dengan hawa dinginnya. Sedangkan laki-laki berkopiah itu tampak biasa-biasa saja. “Bergeraklah! Maka kau tak akan kedinginan lagi,” begitu katanya.
Kulakukan apa yang dikatakannya…aku segera melangkah keluar kamar dan menuju dapur. Kulihat Ibu sedang memasak air di kompor. “Wis tak godhogke wedang, mengko di enggo adus,” kata ibu begitu melihatku. Duuuh, malu aku! Untung tidak sedang di rumah mertua he he. Selesai mandi air hangat, aku segera bersiap-siap. Pagi ini jadwal kepulanganku ke Solo, setelah dua hari menjenguk keluarga di desa kelahiranku, Sambi. Kulihat laki-laki berkopiah itu pun sudah berganti kostum dengan seragam mengajarnya. Sarung dan kopiah kesayangannya disimpan rapi di lemari.
Sedih rasanya harus kembali ke Solo, rasa rinduku kepada Ayah dan Ibu belum pupus sedikit pun. Tapi, berbagai amanah telah menanti, dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Yang penting cita-citaku untuk pulang kampung tepat di satu tahun hari pernikahan aku dan laki-laki berkopiah itu tunai sudah. Cita-cita untuk mengenang hari pertama di mana aku dan laki-laki berkopiah itu sudah menjadi halal untuk bersama, akhirnya tercapai sudah (nggak banyak lho yang bisa he he).
Ya. Hari ini, 13 Juni 2011, adalah milad pertama pernikahan kami. Aku dan laki-laki berkopiah itu. Aku dan suami tercintaku. Banyak kisah yang telah kami torehkan berdua selama setahun ini. Memori tentang perkenalan yang berlanjut dengan ta’aruf, hingga prosesi akad nikah yang mengharukan setahun lampau, begitu jelas terbayang di benak.
Lalu mengalirlah memori-memori lain tentang kisah cinta yang terajut pasca pernikahan, beserta kisah kedukaan dan kelucuan yang mengiringinya. Semua terekam jelas seperti sebuah putaran film. Ya, film cinta dan kehidupan kami. Tak terasa, air mata keharuan menangkup di pelupuk mata.
Setahun sudah kami melangkah berdua. Aku menyadari bahwa aku bukanlah wanita sempurna, dan dia pun bukan laki-laki sempurna. Aku dan dia sama-sama ada kurangnya, tapi aku dan dia pun sama-sama ada kelebihannya. Aku bahagia, karena hingga saat ini Allah terus mengikat hati-hati kami dengan tali cintaNya, hingga kami saling rela dengan kekurangan masing-masing. Aku bahagia, karena hingga saat ini tidak pernah kulihat di mata laki-laki berkopiah itu, kecuali pancaran cinta dan kesetiaan. Bagi wanita, apa lagi yang diperlukan kecuali kedua hal itu? 
Hari ini, aku pun bercermin. Sudahkah aku menjadi istri yang shalihah baginya? Sudahkah aku taat terhadap perintah-perintahnya? Sudahkah aku menerima dengan rela seberapa pun rizki yang ia bawa? Dan sudahkah aku menjadi istri yang mampu mengantarkan sang suami menjadi laki-laki yang mulia? Aku berharap, aku bisa menjadi istri yang terbaik baginya. Laki-laki berkopiah yang sederhana. Laki-laki berkopiah yang bijaksana. Laki-laki berkopiah yang amat kucinta.
Happy First Wedding Anniversary, Honey!

Kamis, 07 April 2011

Ayo Menulis Nonfiksi!


Sering saya mengamati berbagai pelatihan kepenulisan. Dari sekian banyak pesertanya ternyata sebagian besar cenderung memilih Fiksi sebagai fokus penulisannya. Awalnya saya tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu, saya menganggap hal itu wajar mengingat kebanyakan dari peserta pelatihan kepenulisan tertarik menulis memang diawali dari kesukaan mereka membaca karya-karya fiksi semacam novel dan cerpen.

Namun hal itu menjadi keheranan saya pribadi ketika melihat perkembangan sebagian besar peserta kepenulisan yang meski telah menginjak tahun kedua atau ketiga masih mendikotomikan penulisan fiksi dan nonfiksi. Pendikotomian yang dimaksud yaitu lebih menfokuskan yang satu (fiksi) dan tidak mencoba yang lainnya (nonfiksi). Atau sebaliknya.

Padahal, seorang penulis diharapkan mampu menulis tak hanya fiksi saja atau nonfiksi saja. Keduanya harus bisa dilakukan. Karena seorang penulis tak hanya harus bisa memunculkan karya fiksinya di koran-koran atau di majalah-majalah, akan tetapi di masa yang lain ia juga harus mengisi rubrik-rubrik atau kolom-kolom opini yang tersebar di koran atau majalah.

Jika alasan menfokuskan diri dikarenakan lebih karena kesukaan, misalnya lebih suka menulis fiksi ketimbang nonfiksi, okelah. Karena tidak mungkin memaksakan seseorang untuk menulis apa yang tidak ia sukai. Akan tetapi jika alasannya lebih karena “merasa” tidak bisa menulis nonfiksi dan “merasa” lebih mudah menulis fiksi. Nah, itu yang perlu kita luruskan bersama-sama.

Sebelumnya, mari kita mengenang terlebih dahulu pelajaran-pelajaran awal kita saat pelatihan, yaitu definisi karya fiksi dan karya nonfiksi. Secara singkatnya karya fiksi dapat diartikan sebagai karya imajiner dan estetis. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discource). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan (cerham) / cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak mengarah pada kebenaran sejarah. (Abrams, 1981:61)

Ciri-ciri karya fiksi antara lain:
1. Memiliki gagasan berupa ide yang akan diuraikan dalam cerita.
2. Memiliki alur/plot, yakni jalinan peristiwa sehingga tergambar urutan kejadian.
3. Penokohan yang merupakan pencitraan dari tokoh yang diceritakan.
4. Latar (setting) yang menjelaskan mengenai dimensi ruang dan waktu serta suasana dalam sebuah cerita.
5. Sudut pandang kepenulisan, berupa posisi penulis dalam cerita. Penulis bisa menjadi tokoh maupun narator yang menjelaskan cerita.

Sedangkan definisi karya nonfiksi adalah tulisan-tulisan yang isinya BUKAN FIKTIF, bukan hasil imajinasi/rekaan si penulisnya. Dengan kata lain, NONFIKSI adalah karya tulis yang bersifat factual (objektif). Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata, benar-benar ada dalam kehidupan kita. (Jonru 2008)

Adapun ciri-ciri karya non fiksi antara lain:
1. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta (objektif)
2. Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis
3. Memakai bahasa berciri tepat, singkat, jelas, resmi dan teratur agar efektif.

Melihat dari definisi dan ciri-ciri di atas, sebenarnya tidak ada klausul yang menjelaskan tentang mana yang lebih mudah dan mana yang lebih sulit. Semua berpotensi untuk menjadi sama-sama mudah atau bahkan sama-sama sulit. Hal itu bergantung kepada setiap individu penulisnya.

Perlu dipahami bahwa menulis fiksi tidak hanya mengandalkan daya imajinasi semata. Dalam penggarapannya, ia memerlukan ketajaman sebuah analisa (misalnya tulisan yang bergenre thriller atau misteri), kekuatan emosi (misalnya novel yang menceritakan tentang romantisme dan tragedi), bahkan ia juga memerlukan sentuhan gaya bahasa yang gemulai. Dan kesemuanya adalah pekerjaan yang tidak bisa dianggap mudah. Jadi lucu jika kita mengatakan, “Saya lebih mudah menulis cerpen. Karena menulis cerpen bisa selesai hanya semalam atau beberapa jam saja.” Oke, mungkin memang bisa selesai, tapi apakah hasilnya bagus, tentu belum ada jaminannya.

Adapun menulis nonfiksi sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan. Tidaklah harus menguasai EYD baru bisa menulis nonfiksi. Tidak harus terbatasi dengan “kewajiban” menggunakan bahasa-bahasa baku, formal dan kaku. Serta tidak harus menulis hal-hal besar yang membutuhkan penelitian dan analisa yang memusingkan.

Sahabat semua! Jika diperhatikan sekarang banyak bermunculan buku-buku nonfiksi yang bahasanya gaul, renyah, luwes dan ringan untuk dibaca. Bahkan pernah saya membaca buku tentang “diary” atau kisah hidup seorang penulis--yang ditulis dengan lucu dan konyol—yang sebenarnya tidak begitu penting untuk dibaca he he (maaf bagi yang nulis). Intinya, menulis nonfiksi itu adalah TIDAK SULIT! Asalkan ada kemauan tentunya.

Sebagai penutup, saya ingin menegaskan. Bahwa, sebenarnya syarat menulis itu mudah. Kata teman saya formulanya cuma 3, menulis…menulis…dan menulis! Sedangkan kata saya menulis itu adalah proses dari input data (informasi), mengolah data (kontemplasi) dan pendadaran (menuangkan dalam bentuk tulisan). Sederhana bukan?! So, ayo kita menulis nonfiksi!

Minggu, 09 Januari 2011

Belajar Bahasa Korea sesi 4


Dalam Kondisi Sakit

Sakit : nappeuge
Sakit Kepala : dutong
sakit Gigi : chitong
sakit perut : witong
muntah : deonjyeo ollida
aku sakit kepala : naega dutong
aku sakit gigi : naega chitong
aku sakit perut : naega apeu wiyeyo
rumah sakit : byeong-won
dokter : uisa
suster/perawat : ganhosa
opname : ib-won
sembuh : boggu
aku ingin sembuh : naega hoeboghalyeoneun
aku sudah sembuh : jega chaj-assseubnida
obat : mayag
aku membeli obat : nan mayag gu-ib
apotik : yaggug
harga obatnya murah: ssan mayag gagyeog
harga obatnya mahal: gogaui uiyagpum gagyeog
murah : ssagulyeo
mahal : bissan
resep dokter : cheobangjeon
menjenguk : bangmun
aku ingin menjenguk pasien: naneun hwanjaleulbogo sip-eoyo

nah, mudah bukan, asalkan tekun menghafalkan pasti bisa berbahasa korea. selamat belajar!
chayo!!!